谷歌浏览器插件
订阅小程序
在清言上使用

Pendampingan petani hutan kelompok tani rimba lestari dalam agroforestri tanaman kopi pada lahan miring di desa malasari, kecamatan nanggung

Jurnal Abdi Inovatif (Pengabdian Kepada Masyarakat)(2023)

引用 0|浏览0
暂无评分
摘要
AbstractNyungcung Village is at the foot of Mount Halimun Salak and is directly adjacent to the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) area. It has the responsibility to participate in conserving forest areas. The steep topography with an average slope of 50% (45ᵒ) is prone to flooding and landslides. Therefore, land management must consider soil and water conservation to meet people's food needs. The condition of the land and the people in Nyungcung village require assistance from the parties so that the community can obtain solutions to existing problems. UNB, together with partners in the village, namely the Rimba Lestari Farmers Group (KT Rimba Lestari), organized activities aimed at increasing community knowledge about terracing planting techniques and coffee cultivation, assisting in the provision of seeds and coffee seeds to build Village Forests in Malasari Village; assisting in the process of planting coffee plant seeds and providing infrastructure for coffee plant agroforestry activities for KT Rimba Lestari. This PKM activity includes three stages, namely the planning stage, the implementation stage, and the evaluation and monitoring stage. The results obtained by the partners have: (1) Increased public insight and knowledge about planting techniques on sloping land and coffee cultivation by an average of 28%, (2) Increased facilities and infrastructure in cultivating land with an agroforestry system which can later improve people's welfare, (3) Contribute to soil and water conservation and can be developed into a tourist destination.Keywords: Agroforestry, Coffee Plants, Fruits Plants, Nyungcung Village AbstrakKampung Nyungcung berada di kaki Gunung Halimun Salak dan berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memiliki tanggung jawab untuk ikut melestarikan kawasan hutan. Topografi yang terjal dengan kelerengan rata-rata 50% (45ᵒ) merupakan lahan yang rawan banjir dan longsor. Oleh karena itu, pengelolaan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sangat penting memperhatikan konservasi tanah dan air. Kondisi lahan dan masyarakat yang ada di kampung Nyungcung membutuhkan pendampingan dari para pihak agar masyarakat dapat memperoleh solusi dari masalah yang ada. Pihak UNB bersama dengan mitra di kampung tersebut, yaitu Kelompok Tani Rimba Lestari (KT Rimba Lestari) menyusun kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik penanaman secara terasering dan tentang budidaya tanaman kopi; membantu penyediaan bibit dan benih kopi untuk membangun Hutan Desa di Desa Malasari; mendampingi dalam proses penanaman bibit tanaman kopi dan penyediaan sarana prasarana kegiatan agroforestry tanaman kopi untuk KT Rimba Lestari. Kegiatan PKM ini meliputi 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi dan monitoring. Hasil yang diperoleh mitra diantaranya: (1) Meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang teknik penanaman di lahan miring dan budidaya kopi rata-rata sebesar 28%, (2) Meningkatnya sarana dan prasarana dalam menggarap lahan dengan system agroforestry yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (3) Memberikan kontribusi pada konservasi tanah dan air serta dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.Kata Kunci: Agroforestri, Kampung Nyungcung, Tanaman Buah, Tanaman Kopi
更多
查看译文
关键词
malasari
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要